Transformasi Sosial Masyarakat Akibat Implementasi Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) dalam Sektor Ekonomi dan Keuangan Negara

Authors

  • Irwan Triadi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
  • Dimas Yanuarsyah Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.55606/birokrasi.v3i2.1858

Keywords:

Electronic Payment, Less Cash Society, National Non-Cash Movement (GNNT), Socio-Economic Change

Abstract

The use of non-cash payments is increasingly becoming a trend among Indonesians, both in urban and rural areas. Non-cash payment instruments are considered more effective in supporting transaction activities and contribute significantly as the main driver of national economic growth. The state, as the organizer of public welfare, is obliged to carry out various activities to achieve the welfare of the people, as mandated in the Preamble of the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia. In the beginning, money as a medium of exchange was in concrete form such as coins and banknotes. However, rapid technological developments encourage the birth of innovation in payment systems through electronic methods, to support the optimization of the use of non-cash payment instruments (less cash), so that a society with digital-based financial transactions is formed (less cash society). This research uses a normative juridical approach, relying on secondary data obtained from primary legal materials, secondary legal materials, and tertiary legal materials. The main focus of this research is to analyze the influence of the National Non-Cash Movement (GNNT) on social changes in the economic field. Based on the provisions of Article 1 point 3 of Bank Indonesia Regulation Number 16/8/PBI/2014 concerning Amendments to Bank Indonesia Regulation Number 11/12/PBI/2009 concerning Electronic Money, it is stated that electronic money is a payment instrument that fulfills a number of certain elements related to its use.

References

Adiyanti, A. I. (2015). Pengaruh pendapatan, manfaat, kemudahan penggunaan, daya tarik promosi dan kepercayaan terhadap minat menggunakan layanan e-money. Jurnal Ekonomi Universitas Brawijaya, Malang.

Azizah, S. N. (2020). Manfaat e-money dalam meningkatkan efisiensi bisnis. Jurnal Manajemen dan Bisnis Indonesia, 10(1).

Bank Indonesia. (2018). Statistik sistem pembayaran Indonesia. Retrieved April 20, 2025, from https://www.bi.go.id

Candrawati, N. N. A. (2013). Perlindungan hukum terhadap pemegang kartu e-money sebagai alat pembayaran transaksi komersial. Jurnal Ekonomi Universitas Udayana.

Dias, J., Silva, M. J., & Dias, M. H. A. (1999). The demand for digital money and its impact on the economy. Brazilian Electronic Journal of Economics, 2(2).

Faisal. (2010). Menerobos positivisme hukum. Rangkang Education.

Fuady, M. (2013). Teori-teori besar dalam hukum. Kencana.

Goesniadhie, K. (2006). Harmonisasi hukum dalam perspektif perundang-undangan: Lex specialis suatu masalah. JP Books.

Handayani, L. (2015). Analisis preferensi penggunaan uang elektronik pada kereta api commuter Jabodetabek. Jurnal Ilmiah Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Malang.

Hariyani, I. (2010). Restrukturisasi dan penghapusan kredit macet. Elex Media Komputindo.

Hart, H. L. A. (n.d.). The concept of law. The English Language Book Society and Oxford University Press.

Ibrahim, J. (2005). Dilematis penerapan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004 tentang lembaga penjamin simpanan: Antara perlindungan hukum dan kebijakan perbankan. Jurnal Hukum Bisnis.

Kasmir. (2004). Dasar-dasar perbankan. Raja Grafindo Persada.

Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. (2017). Indonesia menuju digital economy 2020. Kemenkominfo.

Kusuma, M. (2009). Menyelami semangat hukum progresif: Terapi paradigmatik atas lemahnya penegakan hukum Indonesia. Antony Lib bekerja sama dengan LSHP.

Laudon, K. C., & Traver, C. G. (2018). E-commerce 2018: Business, technology, society (14th ed.). Pearson.

Lazada Indonesia. (2025, April 25). Tentang Lazada Indonesia. Retrieved from https://www.lazada.co.id/about-us/

Lestari, T. (2021). Dampak e-money terhadap perkembangan ekonomi digital. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Digital, 5(2).

Mintarsih. (2013). Perlindungan konsumen pemegang uang elektronik (e-money) dihubungkan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen. Jurnal Wawasan Hukum, 29(2).

Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (2019). Survey nasional literasi dan inklusi keuangan 2019. OJK.

Pohan, A. (2011). Sistem pembayaran. Rajawali Pers.

Qomariyah, N. (2015). Strategi pengembangan marketplace Bukalapak dalam menghadapi persaingan bisnis e-commerce di Indonesia. Jurnal Komunikasi dan Bisnis Digital, 3(1).

Rahardjo, S. (2009). Penegakan hukum: Suatu tinjauan sosiologis. Genta Publishing.

Salim, H. S. (2006). Hukum kontrak: Teori dan penyusunan kontrak. Sinar Grafika.

Santomero, A., & Seater, J. (n.d.). Alternative monies and the demand for media of exchange. Journal of Money, Credit and Banking, 28(4).

Solikin, & Suseno. (2002). Uang: Pengertian, penciptaan, dan peranannya dalam perekonomian. Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan Bank Indonesia.

Sucahyo, Y. G. (2019). E-commerce dan sistem pembayaran digital di Indonesia. Rajawali Pers.

Sucahyo, Y. G. (2019). E-commerce: Konsep, aplikasi, dan implikasinya. Rajawali Pers.

Tanya, B. L., Simanjuntak, Y. N., & Hage, M. Y. (2010). Teori hukum strategi tertib manusia lintas ruang dan generasi. Penerbit Genta.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4843.

Usman, R. (2017). Karakteristik uang elektronik dalam sistem pembayaran. Jurnal Yuridika: Volume 32 No. 1, Fakultas Hukum Universitas Airlangga, Surabaya.

Usman, S. (2009). Dasar-dasar sosiologi hukum. Pustaka Belajar.

World Bank. (2018). Financial inclusion global Findex database 2017. Washington DC: World Bank.

World Bank. (2018). Global payment systems survey 2018: Payment aspects of financial inclusion. Washington D.C.: World Bank.

Zou, C., & Arner, D. W. (2018). FinTech in China: From shadow banking to P2P lending. Springer.

Downloads

Published

2025-04-29

How to Cite

Irwan Triadi, & Dimas Yanuarsyah. (2025). Transformasi Sosial Masyarakat Akibat Implementasi Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) dalam Sektor Ekonomi dan Keuangan Negara. Birokrasi: JURNAL ILMU HUKUM DAN TATA NEGARA, 3(2), 43–63. https://doi.org/10.55606/birokrasi.v3i2.1858

Similar Articles

<< < 1 2 3 4 5 6 7 8 9 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.

Most read articles by the same author(s)