Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Secara Langsung dalam Perspektif Demokrasi Lokal
DOI:
https://doi.org/10.55606/jass.v6i1.2208Keywords:
Accountability, Direct Elections, Local Democracy, Popular Sovereignty, TransparencyAbstract
The regional head election system is a long political journey decorated with the trappings of political elite interests and public will, central and regional interests. This research is a normative legal study, using a conceptual approach with literature study or document study techniques. The legal materials were processed through several processes, which were then analyzed qualitatively and normatively. The results of this study indicate: first, the direct election system in selecting Regional Heads and Deputy Regional Heads as a manifestation of people's sovereignty, increasing accountability, creating legitimate leaders, strengthening local democracy, providing wider choices to the community. Second, ideally the direct election system for Regional Heads and Deputy Regional Heads can be achieved with steps, namely quality elections that include high community participation in voting, honest and fair processes, intelligent voters; quality regional head candidates that include competence and integrity, clear vision and mission, inclusive representation; accountability and transparency that include effective supervision, budget and policy transparency; supporting conditions that include a strong legal framework, independent organizing institutions, a mature democratic culture; and recognition of local values.
References
Abdullah, R. (2005). Pelaksanaan otonomi luas dengan pemilihan kepala daerah secara langsung. Jakarta: Rajawali Pers.
Ahmadi, A. (2015). Analisis konstruksi hukum konstitusionalitas pemilu serentak pada tahun 2019. Jurnal Al-’Adl, 8(1), 1–15.
Amirudin, H., & Zainal Asikin, H. (2004). Pengantar metode penelitian hukum. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Asshiddiqie, J. (2004). Format kelembagaan negara dan pergeseran kekuasaan dalam pembentukan UUD 1945. Yogyakarta: FH UI Press.
Astuti, S. D. (2024). Dosen Ilmu Politik UNAIR tekankan representasi perempuan pada pemilu 2024. Article. Universitas Airlangga: Surabaya.
Budiyono. (2013). Mewujudkan pemilu 2014 sebagai pemilu demokratis. Fiat Justitia Jurnal Ilmu Hukum, 7(3), 13-29. https://doi.org/10.25041/fiatjustisia.v7no3.387
Handoyo, B. H. C. (2009). Hukum tata negara Indonesia, menuju konsilidasi sistem demokrasi. Jakarta: Universitas Atma Jaya.
Insiyah, S., Nugraha, X., & Danmadiyah, S. (2019). Pemilihan kepala daerah oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah: Sebuah komparasi dengan pemilihan secara langsung oleh rakyat. Supremasi Hukum, 28(2), 150-160. https://doi.org/10.33369/jsh.28.2.164-187
Isa, R. (2009). Pemilihan kepala daerah langsung sebagai legitimasi kepemimpinan di era otonomi daerah. Jurnal Inovasi, 6(2), 22-35.
Mahmud, P. M. (2007). Penelitian hukum. Jakarta: Penerbit Kencana.
Mahmud, P. M. (2014). Penelitian hukum. Jakarta: Prenada Media Grub.
Pasaribu, & Sadikin. (2015). Akses bagi semua yang berhak. Jakarta: Yayasan Perludeum.
Prihatmoko, J. J. (2005). Pemilihan kepala daerah langsung filosofi, sistem dan problema penerapan di Indonesia (Cetakan I). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Prihatmoko, J., & Moessafa. (2008). Pemilihan kepala daerah langsung. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Prodjodikoro, W. (2015). Dalam Ni’matul Huda, Hukum tatanegara Indonesia (Cet. 10). Jakarta: Rajawali Pers.
Pujianti, S. (2024). Syarat pendidikan calon kepala daerah minimal sarjana. Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. Jakarta.
Rumokoy, N. K. (2017). Kedaulatan dan kesatuan dalam UUD 1945 dalam pembentukan hukum di Indonesia. Jurnal Hukum Unsrat, 23(9), 34–45.
Sahdan, G., & Haboddin, M. (2009). Evaluasi kritis penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Indonesia. Article.
Seda, R. M. (2017). Pengaturan pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah dalam satu paket calon ditinjau dalam perspektif Undang-Undang Dasar 1945. Thesis Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Nusa Cendana.
Seran, M. (2015). Pengaturan sistem penyelesaian sengketa pemilihan umum kepala daerah di Indonesia. Thesis Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Nusa Cendana.
Simamora, J. (2011). Eksistensi pemilukada dalam rangka mewujudkan pemerintah daerah yang demokratis. Jurnal Mimbar Hukum, 23(1), 10-22. https://doi.org/10.22146/jmh.16200
Soekanto, S., & Mahmudji, S. (2003). Penelitian hukum normatif, suatu tinjauan singkat. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Subachi, I. (2024). Menuju pemilu jujur dan adil. Article: Syarif Hidayatullah. UIN Jakarta.
Sunggono, B. (2003). Metodologi penelitian hukum. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Surbakti, R. (2008). Perekayasaan sistem pemilu. Jakarta: Kemitraan Bagi Pembaharuan Tata Pemerintahan di Indonesia.
Susilo, J. (2010). Sengketa pilkada paling banyak diperkarakan. Article. Jakarta.
Tutik, T. T. (2011). Konstruksi hukum tata negara Indonesia pasca amandemen UUD 1945. Jakarta: Kencana.
Widayati. (2010). Tinjauan konstitusional terhadap pemilihan umum kepala daerah. Jurnal Unnes Pandecta, 5(2), 85–95. Fakultas Hukum, Universitas Islam Sultan Agung, Semarang, Indonesia.
Wira, P. (2014). Pemilihan kepala daerah dalam perspektif ketatanegaraan: Pemilihan langsung versus pemilihan perwakilan. Jurnal Legalitas, 12(2), 45–59.
Wirdasari. (2015). Proses rekrutmen bakal calon walikota dan wakil walikota Bandar Lampung periode 2015-2020 pada DPC PDIP Kota Bandar Lampung. Skripsi. Bandar Lampung: Universitas Lampung.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 JOURNAL OF ADMINISTRATIVE AND SOCIAL SCIENCE
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
