Analisis Faktor Penyebab Anak Berhadapan dengan Hukum dan Efektivitas Program Diversi di Indonesia

Diendha Fahira Mayliyanti; Uut Rahayuningsih; Ryo Jauhari Saputra; M. Inzaghi Wahyu Ramadhan

doi:10.55606/eksekusi.v3i2.1864

Authors

Diendha Fahira Mayliyanti Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
Uut Rahayuningsih Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
Ryo Jauhari Saputra Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
M. Inzaghi Wahyu Ramadhan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur

DOI:

https://doi.org/10.55606/eksekusi.v3i2.1864

Keywords:

Diversion, Restorative Justice, Recidivism, Socio-Legal

Abstract

This study aims to analyze the contributing factors that lead children to come into conflict with the law and to evaluate the effectiveness of diversion programs in reducing recidivism among juvenile offenders. Using a socio-legal approach and qualitative method, data were collected through literature review, interviews with law enforcement officers and community counselors, and direct observation of diversion implementation in several regions. The findings indicate that the causes of juvenile delinquency are multifaceted, including social, economic, psychological, educational, and media-related influences. Diversion programs, when implemented holistically and based on restorative justice principles, have proven effective in reducing recidivism rates. Nevertheless, several challenges persist, such as limited understanding of restorative justice among legal practitioners, inadequate facilities, and societal stigma against children in conflict with the law. Therefore, a collaborative and continuous effort is needed to enhance the quality of diversion practices, strengthen regulations, improve infrastructure, and increase community involvement to establish a juvenile justice system that prioritizes the best interests of the child.

References

Afandi, F. (2016). Problematika pelaksanaan diversi dalam penyidikan pidana dengan pelaku anak di Kepolisian Resort Malang. Arena Hukum, 8(1), 19–34.

Alhakim, A. (2022). Diversion as a legal concept that is equitable for children in Indonesia. Mizan: Jurnal Ilmu Hukum, 11(2), 147–157.

Amshori, I. (2007). Perlindungan anak menurut perspektif Islam. Komisi Perlindungan Anak Indonesia.

Anshari, et al. (2021). Efektivitas penerapan konsep diversi dan restorative justice dalam sistem peradilan pidana anak (Telaah yuridis empirik terhadap kasus delinkuensi anak di Pengadilan Negeri Pontianak). Res Judicata, 4(1), 99–114.

Anward, B., & Widodo, S. (2020). Kebijakan penerapan diversi dalam penyelesaian perkara tindak pidana yang dilakukan oleh anak melalui pendekatan restorative justice. Jurnal De Facto, 7(1), 38–59.

Chandra, A., Baharuddin, H., & Djanggih, H. (2020). Pelaksanaan fungsi kejaksaan dalam penerapan diversi terhadap anak yang berkonflik dengan hukum. Journal of Lex Generalis (JLG), 1(1), 88–100.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus besar Bahasa Indonesia. Gramedia.

Edin, E., Shofiana, A., & Indar, J. (2025). The effectiveness of restorative justice in resolving juvenile criminal offenses in Indonesia. HAKIM: Jurnal Ilmu Hukum dan Sosial, 3(1), 917–936.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. (2016). Pedoman pelaksanaan diversi dalam sistem peradilan pidana anak. KPPPA.

Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990 tentang Pengesahan Convention on the Rights of the Child (CRC). (1990). Dokumen Resmi Pemerintah Republik Indonesia.

Lilik Mulyadi. (2014). Peradilan pidana anak di Indonesia. Sinar Grafika.

Marlina. (2009). Peradilan pidana anak di Indonesia: Pengembangan konsep diversi dan restorative justice. Refika Aditama.

Mukaffah, Z., Alizon, J., & Basir. (2022). Efektivitas diversi terhadap anak yang berkonflik dengan hukum. Journal of Sharia and Law, 1(2), 82–96. https://jom.uin-suska.ac.id/index.php/jurnalfsh/article/view/60

Putri, N. D., & Subroto, M. (2023). Konsep diversi sebagai realisasi dari restorative justice dalam Undang-Undang Sistem Peradilan Pidana Anak: Pendekatan alternatif dalam pemulihan anak pelaku tindak pidana. Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Humaniora, 7(3).

Riyadi, R. (2023). Diversi dalam kerangka restorative justice pada penanganan anak yang berhadapan dengan hukum. Jurnal Syntax Admiration, 4(9), 894–902. https://doi.org/10.46799/jsa.v4i9.722

Soekanto, S. (1983). Faktor-faktor yang mempengaruhi penegakan hukum. Rajawali Press.

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. (2012). Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 153.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. (2002). Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 109.

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak. (1979). Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1979 Nomor 32.

Waluyadi, Muslikhah, & Mariana, M. (2024). Failure of diversion and fulfillment of the best interests of children in conflict with the law. Pandecta Research Law Journal, 19(2).