Menilik Makna Dari Simbol-Simbol Pada Wisata Budaya Batak Toba
DOI:
https://doi.org/10.55606/sjryappi.v1i2.189Keywords:
Boru, Dalihan Na Tolu, Gorga, Hula-Hula, Dongan Tubu, UlosAbstract
Kebudayaan dalam masyarakat Batak Toba merupakan kebudayaan yang sanat kaya, terdiri dai Bahasa tradisional yaitu Bahasa Batak Toba dengan dialeknya, huruf Batak Toba ( aksara Batak), kesenian tradisional yaitu seni teater, seni tari, seni musik dan seni lainya. . Kebudayaan adalah suatu sistem yang sangat kompleks tercakup dalam aspek pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, kemampuan, serta kebiasaan yang diperoleh manusia sebagai masyarakat anggota (Edward Burnett Taylor, 1832 – 1972). Sedangkan pengertian kebudayaan lainnya ialah suatu system yang teratur baik makna maupun simbol – simbol (Clifford Geertz, 1832 – 2006). Simbol tersebut kemudian diterjemahkan dan diinterpretasikan agar dapat mengontrol perilaku, sumber-sumber ekstrasomatik informasi, memantapkan individu, pengembangkan pengetahuan, hingga cara bersikap. Dari pengertian ini dapat diketahui bahwa suatu kehidupan masyarakat akan diikuti dengan kebudayaan yang menjadi identitas dari masyarakat itu sendiri. Sebuah kajian etnografi yang menggunakan penelitian deskriptif – kualitatif. Dimana kajian penelitian ini memiliki tujuan yaitu mengeksplorasi dan menafsirkan makna simbolik yang dijumpai pada Dalihan Na Tolu, Gorga, dan Ulos dalam kebudayaan masyarakat Batak Toba. Metode penelitian yang didasarkan pada penelitian yang menunjukkan sistem kekerabatan dalam masyarakat Batak Toba, penggunaan berbagai macam ukiran maupun ornamen gorga, dan penggunaan berbagai jenis ulos berdasarkan fungsinya. Nilai-nilai kebudayaan yang terkandung dalam budaya masyarakat Batak Toba sangat jelas terlihat dalam sistem kekerabatan, religi, hukum, dan pengayoman. Kekerabatan yang sangat dijunjung tinggi dalam ikatan keluarga maupun marga. Ornamen gorga yang menjadi hasil budaya yang memiliki keunikan jika dibandingkan dengan suku – suku lainya. Penggunaan kain ulos sebagai sarana yang digunakan dalam setiap kehidupan masyarakat Batak Toba berdasarkan tujuannya. Makna simbolik dari dalihan na tolu, gorga, dan ulos menciptakan sebuah kebudayaan yang patut untuk dilestarikan oleh semua pihak. Kegiatan dalam melestarikan kebudayan Batak Toba sama saja dengan melestarikan kekayaan budaya bangsa dan upaya mencintai hasil budaya kearifan lokal.
References
A.D Saragih, Yulianto, dan Pakpahan R. 2019. “Kajian Ornamen Gorga di Rumah Adat Batak Toba (Studu Kasus: di Kawasan Desa Wisata Tomok, Huta Siallagan dan Huta Bolon di Kabupaten Samosir).” Alur Jurnal Arsitektur 1 - 10.
Butarbutar, RD, dan R Milala. 2020. “Dalihan Na Tolu sebagai Sistem kekerabatan Batak Toba dan Rekonstruksinya Berdasarkan Teologi Persahabatan Kekristenan.” ejounal 27.
Desiani, IF. 2022. “Simbol Dalam Kain Ulos Pada Suku Batak Toba.” Jurnal Ilmu Budaya 127 - 134.
Firmando, B Harisan. 2021. “Kearifan Lokal Tenun Tradisional Ulos dalam Merajut Harmoni Sosialdi Kawasan Danau Toba.” Jurnal Sosiologi Dialektika Sosial 3 - 15.
Isnaini, H., & Herliani, Y. (2022). Ideologi Eksistensialisme pada Puisi "Prologue" Karya Sapardi Djoko Damono. Protasis: Jurnal Bahasa, Sastra, Budaya, dan Pengajarannya, Vol. 1, No. 1, 21-37.
Isnaini, H., & Lestari, R. D. (2022). Hawa, Taman, dan Cinta: Metafora Religiositas pada Puisi-Puisi Sapardi Djoko Damono. Jurnal Gurindam: UIN Sultan Syarif Kasim Riau, Volume 2, Nomor 2, 1-14.
Isnaini, H., Permana, I., & Lestari, R. D. (2022). Mite Sanghyang Kenit: Daya Tarik Wisata Alam di Desa Rajamandala Kulon Kabupaten Bandung Barat. TOBA: Journal of Tourism, Hospitality, and Destination, Volume 1, Nomor 2, 64-68.
LM Panjaitan, D Sundawa. 2016. “Pelestarian Nilai - Nilai Civic Culture dalam Memperkuat Identitas Budaya Masyarakat: Makna Simbolik Ulos Dalam Pelaksanaan Perkawinan Masyarakat Batak Toba .” Journal of Urban Society's Arts 66 - 70.
Nainggolan, MS. 2017. “Makna Tari Tortor Sebagai Identitas Orang Batak di Kota Balikpapan.” eJournal Ilmu Komunikasi 165 - 166.
Panjaitan, LM, dan D Sundawa. 2016. “Pelestarian Nilai - Nilai Civic Culture dalam Memperkuat Identitas Budaya Masyarakat: Makna Simbolik Ulos dalam Pelaksanaan Perkawinan Masyarakat Batak Toba.” Journal of Urban Society's Arts.
Pardosi, J. 2008. “Makna Simbolik Umpasa ,Sinamot,dan Ulos pada Adat Perkawinan Batk Toba.” Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra 101 - 107.
RD Butarbutar, R Milala. 2020. “Dalihan Na Tolu sebagai Sistem Kekerabatan Batak Toba dan Rekonstruksinya Berdasarkan Teologi Persahabatan Kekristenan.” ejournal 27.
Selti Astria Mandalahi, Ferdinand Kerebungu, Veronike ET Salem. 2020. “MAKNA GERAK TORTOR DALAM PERKAWINAN BATAK TOBA DI DESA SILALAHI, KECAMATAN SILAHISABUNGAN,KABUPATEN DAIRI PROVINSI SUMATERA UTARA.” Journal of Sociology Research and Education 48 - 49.
Siahaan, U. 2019. “Rumah Adat Batak Toba Dan Ornamennya Desa Jangga Dolok, Kabupaten Toba - Samosir.” Jurnal SCALE 96 - 113.
Siburian, TP. 2022. “Bentuk Visusal Dan Makna Simbolik Gorga Batak Toba.” Journal of Contemporary Indonesia Art 49 - 56.
Sihombing, AA. 2018. “MENGENAL BUDAYA BATAK TOBA MELALUI FALSAFAH "DALIHAN NA TOLU"(PERSPEKTIF KOHESI DAN KERUKUNAN).” JURNAL LEKTUR KEAGAMAAN 347 -356.
Simanjuntak, DSR. 2015. “DALAM UMPASA BUDAYA BATAK TOBA: COMPETENCE, PERFORMANCE, INDEXICALITY,& PARTISIPATION DALAM UMPASABUDAYABATAK TOBA.” Jurnal Basis 4 - 7.
Wildani, I., & Isnaini, H. (2022). Meningkatkan Potensi dan Kompetensi Siswa Sekolah Dasar pada Program Kampus Mengajar. Jurnal of Empowerment: Universitas Suryakancana Cianjur, Volume 3, Nomor 2. (151-12)