Suplementasi Biskuit Kelor Pada Balita Stunting di Desa Randusari Kec. Pagerbarang Kab. Tegal

Authors

  • Ike Putri Setyatama Universitas Bhamada Slawi
  • Oktariani Pramiastuti Universitas Bhamada Slawi
  • Alfina Damayanti Universitas Bhamada Slawi
  • Listya Alfisyifa Universitas Bhamada Slawi

DOI:

https://doi.org/10.58192/sejahtera.v2i1.426

Abstract

Usia balita merupakan usia dimana pertumbuhan dan perkembangan terjadi sangat pesat. Stunting adalah suatu keadaan dimana tinggi badan kurang dari keadaan normal bila di ukur berdasarkan usia, ditinjau dari indeks tinggi badan menurut umur(TB/U) kurang dari minus dua standar deviasi (-2SD) atau di bawah rata-rata standar yang ada. Salah satu faktor utama penyebab stunting yaitu asupan makanan tidak seimbang. Prevalensi kejadian stunting di Kabupaten Tegal tertinggi ada pada Puskesmas Pagerbarang (40%), target pemerintah jumlah stunting tidak lebih dari 20%. Pada bulan Agustus 2022, balita di desa Randusari 100 diantaranya mengalami stunting.

Target luaran pengabdian masyarakat ini dapat menambah kebutuhan nutrisi balita stunting sehingga membantu penurunan stunting, ibu balita mengerti pemberian nutrisi yang adekuat pada balita. Kegiatan dilaksanakan bulan Oktober 2022, diikuti oleh 70 balita stunting di desa Randusari Kec.Pagerbarang Kab.Tegal. Tim pengabdian masyarakat terdiri dari dosen Prodi DIII Kebidanan dan Prodi Sarjana Farmasi Universitas Bhamada Slawi. Tahapan kegiatan di awali dengan koordinasi dan perijinan, mengumpulkan ibu yang memiliki balita, anamesa, pengukuran antopometri balita, pemberian edukasi terkait stunting, dan pemberian suplementasi biskuit kelor. Hasil kegiatan, sasaran antusias dan diskusi terkait keluhan tentang sulit makan dan cara mengolah makan balita.Stakeholder mengharapkan kegiatan serupa dilakukan secara kontinyu

References

Andi, Rifiana Julia, A. L. (2018). Analisis Kejadian Stunting Pada Balita di Desa Pasirdoton Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat Tahun 2017-2018. Jurnal Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya, 4(2), 7869–7884. http://ejurnal.husadakaryajaya.ac.id/index.php/JAKHKJ/article/view/9595

Islami, N. W., & Khouroh, U. (2021). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi balita stunting dan tantangan pencegahannya pada masa pandemi. Karta Raharja, 3(2), 6–19. http://ejurnal.malangkab.go.id/index.php/kr

Khairani, A. S. (2022). Kejadian Stunting pada Balita Di Kelurahan Hadimulyo Timur Kabupaten Kota Metro. 1–14.

Larasati, N. N. (2017). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 25-59 bulan di Posyandu Wilayah Puskesmas Wonosari II Tahun 2017. Skripsi, 1–104. https://r.search.yahoo.com/_ylt=Awrx0snHTKJhLFgARQjLQwx.;_ylu=Y29sbwNzZzMEcG9zAzEEdnRpZAMEc2VjA3Ny/RV=2/RE=1638055240/RO=10/RU=http%3A%2F%2Feprints.poltekkesjogja.ac.id%2F1719%2F1%2FSKRIPSI%2520NADIA.pdf/RK=2/RS=swmvKM3QgJSvABaMZs1eFtNVdU4-

Muliawati, D., Sulistyawati, N., & Utami, F. S. (2019). Manfaat Ekstrak Moringa Oleifera Terhadap Peningkatan Tinggi Badan Balita. Prosiding Seminar Nasional Karya Husada Yogyakarta, 46–55.

Mustika, W., & Syamsul, D. (2018). Analisis Permasalahan Status Gizi Kurang Pada Balita di Puskesmas Teupah Selatan Kabupaten Simeuleu. Jurnal Kesehatan Global, 1(3), 127. https://doi.org/10.33085/jkg.v1i3.3952

Pratiwi, A. (2018). Analisis Kejadian Stunting pada Anak Usia 6-24 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Basuki Rahmat Kota Palembang. Politeknik Kesehatan Palembang.

Rahmadhita, K. (2020). Permasalahan Stunting dan Pencegahannya. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 11(1), 225–229. https://doi.org/10.35816/jiskh.v11i1.253

Rustamaji, G. A. S., & Ismawati, R. (2021). Daya Terima Dan Kandungan Gizi Biskuit Daun Kelor Sebagai Alternatif Makanan Selingan Balita Stunting. Jurnal Gizi Unesa, 01(01), 31–37.

Supariasa Nyoman, I. D., & Purwaningsih, H. (2019). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Balita di Kabupaten Malang. Karta Rahardja, Jurnal Pembangunan Dan Inovasi, 1(2), 55–64. http://ejurnal.malangkab.go.id/index.php/kr

Sutio, D. (2017). Analisis Faktor-Faktor Risiko terhadap Kejadian Stunting pada Balita. Jurnal Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masarakat, Vol. 28 No, 247–256.

Teja, M. (2019). Stunting Balita Indonesia Dan Penanggulangannya. Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI, XI(22), 13–18.

Wulandari Leksono, A., Kartika Prameswary, D., Sekar Pembajeng, G., Felix, J., Shafa Ainan Dini, M., Rahmadina, N., Hadayna, S., Roroputri Aprilia, T., Hermawati, E., Studi Kesehatan Masyarakat, P., Kesehatan Masyarakat, F., Kesehatan Lingkungan, D., Kelurahan Muarasari, P., & Bogor Selatan, K. (2021). Risiko Penyebab Kejadian Stunting pada Anak. Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat: Pengmaskesmas, 1(2), 34–38.

Yuwanti, Y., Mulyaningrum, F. M., & Susanti, M. M. (2021). Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Stunting Pada Balita Di Kabupaten Grobogan. Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama, 10(1), 74. https://doi.org/10.31596/jcu.v10i1.704

Zurhayati, Z., & Hidayah, N. (2022). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita. JOMIS (Journal of Midwifery Science), 6(1), 1–10. https://doi.org/10.36341/jomis.v6i1.1730

Downloads

Published

2023-01-04

How to Cite

Setyatama, I. P., Oktariani Pramiastuti, Alfina Damayanti, & Listya Alfisyifa. (2023). Suplementasi Biskuit Kelor Pada Balita Stunting di Desa Randusari Kec. Pagerbarang Kab. Tegal. Sejahtera: Jurnal Inspirasi Mengabdi Untuk Negeri, 2(1), 104–113. https://doi.org/10.58192/sejahtera.v2i1.426