Istinbath Hukum Imam Syafi’i dalam Pemecahan Kasus Pelecehan Seksual di Indonesia

Authors

  • Muh. Aqsho Che Athoriq. R Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
  • Ferdiansa Putra Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
  • Rangga Mahesa Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
  • Kurniati Kurniati Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

DOI:

https://doi.org/10.55606/birokrasi.v2i3.1385

Keywords:

istinbath, Imam Syafi'I, sexual harassment in Indonesia

Abstract

This study examines the legal istinbath method applied by Imam Syafi'i, especially in the context of solving sexual harassment cases in Indonesia. Legal identity, which etymologically means the excavation of law by deep reasoning, is used to determine the law in matters that are not directly regulated by the Qur'an and Hadith. Imam Shafi'i, through his major works such as "Al-Umm" and "Al-Risalah," explains the basic principles and methodologies used to establish the law by incorporating the main sources of Islamic law, namely the Qur'an, Hadith, Ijma', and Qiyas. This study uses a qualitative method with descriptive analysis of primary and secondary sources, including books and scientific articles that discuss the istinbath method of Imam Shafi'i. The results of the study show that the legal principles generated by this method are very relevant and adaptive in dealing with modern cases such as sexual harassment, which is often triggered by patriarchal culture. Imam Shafi'i's method of legal istinbath, which prioritizes the hierarchy of legal sources and the use of sharp reason, has proven to be able to adapt to the times and continues to be useful in solving modern legal problems. This research also highlights the views of contemporary scholars who provide a new interpretation of this classical method, demonstrating the relevance and effectiveness of the legal istinbath method in dealing with contemporary issues. Thus, this study concludes that the istinbath method of Imam Shafi'i law is a very useful tool to ensure justice and benefits in solving sexual harassment cases in the modern era.

References

Abd Wahab Khalaf, „Ilm ushul al-Fiqh, h. 84.

Abdul kariem utsman, apa dan siapa 45 budayawan muslim dunia, Surabaya: Risalah gusti,1415H,h.22

Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir, Nuansa-Nuansa Psikologi Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001, h. 327.

Abdullah Nashih Ulwan, Hassan Hathout, Pendidikan Anak Menurut Islam Pendidikan Seks, Penerjemah, Khalilullah Ahmas Masjkur Hakim Jalaludin Rahmat, Bandung: PT Remaja Rosdakarya , Cetakan Pertama, 1992, h. 161

Abdur Rahman I. Doi, Inilah Syari‟ah Islam Terjemahan Buku Islamic Law, Alih Bahasa, Usman Efendi, Abdul Khaliq, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1990, h. 352

Abdur Rahman I. Doi, Inilah Syari‟ah Islam, h. 352

Abi Daud Sulaiman, Sunan Abi Daud, Juz III, Indonesia, An-Nashir:

Abu Ishaq asy-Syatibi, al-Muwafaqat Fi Ushulisy-Syari‟ah, Juz 2, Mesir: ar Rahmaniyah, tt, h. 43.

ahmawati, ‘Metode Istinbath Hukum (Telaah Pemikiran Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy)’, 2014, p. 243.

Al-Imam Abi Abdillah Muhammad Ibn Idris asy-Syafi'i, al-risalah fi‟ Ilmu al-ushul, Mesir: al-Ilmiyah, 1312H. h. 32.

Al-Imam Abi Abdillah Muhammad Ibn Idris asy-Syafi'i, al-risalah Fi‟ Ilmul-ushul, h. 477-497.

Al-Imam Abi Abdillah Muhammad Ibn Idris asy-Syafi'i, al-risalah Fi‟ Ilmul-ushul, h. 146

Al-Imam Abi Abdillah Muhammad Ibn Idris asy-Syafi'i, al-Umm, Juz 7, Libanon: Dar al-Kutub, Ijtimaiyah, Beirut, tt, h.246

Budi Handrianto dan Nana Mintarti, Seks dalam Islam, Jakarta: Penebar Swadaya, 1997, h. 95

Hasbi Ash Shiddieq, Pokok-pokok Pegangan Imam-imam Madzhab dalam Membina Hukum Islam, h. 513-514. Cf. Sobhi Mahmassani, Falsafatut Tasyri‟ Fi al-Islam Muqoddimatun Filsafat Ilmu Dirosatysy Syari‟atil Islamiyyati „Ala Dhau‟I Madzhabiha Mukhtalifati Wa Dhau‟il Qowa-ni-nil haditsati, terj, Ahmad Soejono, Filsafat Hukum Dalam Islam Mukaddimah Dalam Mempelajari Syari‟at Hukum Islam di Bawah Sinar Madzhab-Madzhabnya Dan Hukum-Hukum Modern, Bandung: PT. Al-Maarif, 1976, h. 67-68.

https://quran.kemenag.go.id/quran/per-ayat/surah/24?from=1&to=64 (diakses pada 7 Juli 2024)

https://quran.kemenag.go.id/quran/per-ayat/surah/4?from=1&to=176 (diakses pada 9 April 2024)

Ibn Qayyim al-Jauziyah, I‟lamul Muwaqi‟in „an rabbil „Alamin, Juz 2, al-Muniriyyah, h. 143-191. Lihat juga Hasbi Ash Shiddieq, Pokok-pokok Pegangan Imam-imam Madzhab dalam Membina Hukum Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1973, h.271

Ijtihad dari segi bahasa ialah mengerjakan sesuatu dengan segala kesungguhan. Perkataan “ijtihad” tidak digunakan kecuali untuk perbuatan yang harus dilakukan dengan susah payah. Menurut istilah, ijtihad ialah menggunakan seluruh kesanggupan untuk menetapkan hukum-hukum syari‟at. Lihat A. Hanafie, Ushul Fiqh, Jakarta: Wijaya, Cet. 14, 2001, h.151. Cf. Nasruddin Razak, Dienul Islam, Bandung: PT. al-ma‟arif, Cet. 9, 1986, h.106., Abd Wahab Khalaf, „Ilm Ushul al-Fiqh, h. 216

Ilham Abdul Hamid, ‘Perancangan Informasi Cara Menghindari Begal Seks Melalui Media Video Animasi 2d Iklan Layanan Masyarakat’, Eibrary Universitas Komputer Indonesia, 2020, pp. 1–5.

Iyad bin Nami as-Sulmi, Ushul Fiqh Alladzi La Yasi’u al-Faqiha Juhlahu (al-riyadh-KSA: Dar altadmiyah, 2005), 131..

Mahmud Mathroji, al-umm,(Beirut:Dar al-kutub al- ilmiyah,2009), hlm. 151.

Maktabah Dahlan, h. 185

Masdar berarti sumber, sedang istidlal artinya mengambil dailil, menjadikan dalil, berdalil. Lihat TM. Hasbi Ash Shiddieqy, Pokok-Pokok Pegangan Imam Madzhab, Semarang: PT Putaka Rizki Putra, 1997, h. 588, dan 585.

Masdar berarti sumber, sedang istidlal artinya mengambil dailil, menjadikan dalil, berdalil. Lihat TM. Hasbi Ash Shiddieqy, Pokok-Pokok Pegangan Imam Madzhab, Semarang: PT Putaka Rizki Putra, 1997, h. 588, dan 585.

Menurut Abd Wahab Khalaf, ijma‟ menurut istilah para ahli ushul fiqh adalah kesepakatan seluruh para mujtahid di kalangan umat Islam pada suatu masa setelah Rasulullah SAW wafat atas hukum syara‟ mengenai suatu kejadian. Lihat Abd Wahab Khalaf, „Ilm Ushul al-Fiqh, Jakarta: Maktabah al-Wal-Matbaah al-Islamiyah, Syabab al-Azhar, 1410 H/1990M, h. 45.

Munawar Chalil, Biografi Empat Serangkai Imam Madzhab, h. 244.

Nurliana Nurliana, ‘Metode Istinbath Hukum Muhammad Ibn Ismail Al-Shan’Ani Dalam Kitab Subul Al-Salam’, Al-Fikra : Jurnal Ilmiah Keislaman, 5.2 (2017), 132

Thaha Jabir Fayadh al-„Ulwani, Adab al-Ikhtilaf fi al-Islam, (Kairo: Dar Al Kutub al-Qatriyah,1985), hlm. 95.

Undang-Undang Penyandang Cacat No. 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat Pasal 1, h. 1

Utsman Ath-Thawill, Ajaran Islam tentang Fenomena Seksual, Jakarta: PT. Raja Grafiindo Persada, 2000, h. 74-76

Published

2024-07-18

How to Cite

Muh. Aqsho Che Athoriq. R, Ferdiansa Putra, Rangga Mahesa, & Kurniati Kurniati. (2024). Istinbath Hukum Imam Syafi’i dalam Pemecahan Kasus Pelecehan Seksual di Indonesia. Birokrasi: JURNAL ILMU HUKUM DAN TATA NEGARA, 2(3), 384–397. https://doi.org/10.55606/birokrasi.v2i3.1385